Tuesday 10 July 2012

Ada 6 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran periklanan:


Ada 6 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran periklanan:
·         Tahap dalam Siklus Hidup Produk : produk baru biasanya memerlukan anggaran yang lebih besar ketimbang produk yang sudah dikenal brand-nya.
·         Pangsa Pasar dan Basis Konsumen : brand yang pangsa pasarnya tinggi memerlukan anggaran, sebagai persentase dari penjualan, yang lebih rendah dibanding yang pangsa pasarnya rendah.
·         Persaingan dan Pengelompokkan : dalam pasar yang banyak pesaingnya dan pengeluaran iklannya tinggi memerlukan anggaran yang lebih tinggi dibanding yang kurang pesaing dan kurang beriklan.
·         Frekuensi Periklanan : banyaknya pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan brand.
·         Kemampuan Substitusi Produk : semakin banyak substitusi suatu produk makin besar anggarannya.
·         Karakteristik-karakteristik Pasar : pada beberapa masyarakat tidak terlalu mementingkan berapa banyak atau frekuensi dari iklan, tetapi lebih mementingkan informasi yang bisa didapatkan.
Penyusunan Anggaran Biaya.
Beberapa metode yang biasa digunakan perusahaan dalam menetapkan anggaran periklanannya antara lain :

1.    Prosentase Penjualan (Percent of sales)
Untuk memperoleh bagian dari anggaran penjualan, dana dialokasikan bagi iklan dengan cara mengambil persentase dari penjualan masa lalu atau masa yang akan datang, baik dari keseluruhan omzet penjualan maupun dari masing-masing unit produk terjual. Kekurangan metode ini yang paling menonjol adalah tidak bersandar pada dasar pemikiran kampanye iklan dapat mempengaruhi penjualan. Kenyataanya penjualan penjualan atau estimasi penjualan  menentukan pengeluaran biaya periklanan. Iklan dapat menyebabkan pengeluaran yang berlebihan untuk merek-merek yang sudah mantap yang pada dasarnya harus memberikan Pelayanan kepada konsumen setia untuk terus membeli meskipun dukungan iklan telah dihentikan. Sebaliknya kampanye dapat juga menyebabkan anggaran tidak cukup untuk menjanjikan suatu produk yang sehat dan secara potensial mampu lebih bersaing dengan merek lain yang lebih kuat.

2.    Keseimbangan kompetitif (competitive Parity)
Yaitu menandingi tingkat pengeluaran biaya iklan para saingan. Menyusun anggaran iklan dengan mengikuti apa yang dilakukan oleh para pesaing. Suatu perusahaan bisa belajar bahwa kompetitor utamanya mengalokasikan 10 % dari penjualannya terhadap periklanan, kemudian memutuskan tahun depan untuk membelanjakan persentase yang sama untuk mengiklankan mereknya sendiri atau bahkan melampau anggaran pesaingnya tersebut. Cara ini pun harus dihubungkan dengan cara menandingi para saingan atau pembagian pasar dengan mereka.
Respon konsumen terhadap iklan berhubungan erat dengan persaingan iklannya. Jadi kalau saingan kita menggunakan 30 radio setiap minggunya mungkin sulit bagi kita untuk menandinginya dengan hanya membuat lima pesan iklan saja.

3.    Sesuai Kemampuan (All you can Afford). Umumnya
perusahaan-perusahaan kecil akan menentukan anggaran biaya pemasangan iklan dengan segala cara sesuai dengan kemampuanya. Setelah semua butir anggaran lainnya terpenuhi baru dialokasikan dana untuk pembiayaan iklannya.

4.    Metode Tujuan dan Tugas
Metode ini para pembuat keputusan periklanan harus secara jelas menspesifikasikan peran yang mereka ingin untuk dimainkan oleh suatu periklanan bagi suatu merek kemudian menyusun anggaran yang sesuai. Peran tersebut secara tipikal diidentifikasikan dalam tujuan
komunikasi (co. bukan meningkatkan kesadaran akan merek sebesar 20 persen) tetapi dinyatakan dalam volume penjualan atau ekspektasi pasar (co. peningkatan pangsa pasar dari 15 menjadi 20 persen).

Langkah-langkah aplikasi metode ini adalah:
1.Menetapkan tujuan pemasaran yang spesifik yang perlu dicapai, seperti volume penjualan, pangsa pasar dan kontribusi laba.
2.Mengukur/menilai fungsi komunikasi yang harus ditampilkan agar mencapai seluruh tujuan pemasaran.
3. Menentukan peran periklanan dalam bauran komunikasi total didalam menjalankan fungsi yang ditetapkan dalam langkah-langkahnya.
4. Meyusun tujuan iklan yang spesifik dalam bentuk tingkat respon komunikasi yang bisa diukur yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan pemasaran
5. Menetapkan anggaran berdasarkan estimasi pengeluaran yang diperlukan untuk mencapai tujuantujuan periklanan

No comments:

Post a Comment