BUDAYA POPULER
Kata
“Budaya Populer” merupakan penggabungan dari dua kata yaitu kata “Budaya”, dan
yang satunya lagi “Populer”. Sementara kata Budaya dapat diartikan ”segala
sesuatu untuk mengacu pada suatu proses umum perkembangan intelektual,
spiritual, dan estetis” (Williams, 1983). Rumusan ini merupakan rumusan budaya
yang paling mudah dipahami, dengan mengaitkan tentang perkembangan budaya Eropa
Barat dengan merujuk pada faktor-faktor intelektual, spiritual, estetis seperti
pernyataan para filsuf besar, seniman, dan budayawan terutama pada masa pasca
era industrialisasi. Kata lain juga bisa berfungsi sebagai “pandangan hidup
tertentu dari masyarakat, periode, atau kelompok tertentu” (Williams, 1983).
Pernyataan ini menegaskan bahwa kebudayaan adalah pandangan hidup seseorang
dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat, di mana pegangan hidup sebagai
faktor pengendalian, bisa berwujudkan pada aturan-aturan tertentu yang diyakini
dan disepakati bersama pada suatu masyarakat sebagai pedoman atau pegangan
hidup dan juga terikat oleh aturan-aturan ritual tertentu. Sedangkan kata
”populer”, Williams memberikan ”empat makna yang mengandung pengertian yakni:
(1) banyak disukai orang; (2) jenis kerja rendahan; (3) karya yang dilakukan
untuk menyenangkan orang; (4) budaya yang memang dibuat oleh orang untuk
dirinya sendiri” (Williams, 1983). Dari dua pengertian kata diatas, maka
terdapat suatu pengertian hasil penggabungan kata keduanya, hingga melahirkan
definisi baru dan makna baru bernama ”Budaya Populer”. Istilah Budaya Populer
dapat juga diterjemahkan dengan pengertian suatu aktifitas atau praktik-praktik
sosial yang bisa menyenangkan orang dan disukai oleh banyak orang. Dalam
perspektif kacamata industri budaya, budaya populer juga dinilai sebagai produk
kapitalisme yang bersifat massal dan dikelola terus menerus oleh jejaring media
di mana jarak jangkaunya hampir tak terbatas dan bahkan bisa menembus batas
wilayah suatu negara. Dalam menjalankan fungsi industrinya, Institusi industri
media perlu melakukan penerapan strategi khusus untuk menjaring massa, guna
menjalankan ideologinya ”dalam upayanya bertahan hidup, seperti halnya, bisnis
lain, media menciptakan beberapa kegiatan yang diperkirakan disukai, dan
sekaligus dibutuhkan, masyarakat sebanyak-banyaknya” (Sapardi, 2009). Dalam
kenyataannya media telah memfasilitasi atas tumbuh subur dan berkembangnya
budaya populer di tengah masyarakat. Lihatlah beredarnya majalah-majalah yang
ada di masyarakat kita, telah memuat keanekaragaman artikel tentang pola hidup
dari bangsa-bangsa barat termasuk memuat foto-foto model pakain dan
pernik-pernik penunjang gaya hidup ala kebarat-baratan mulai dari tas, kalung,
sepatu, jam tangan, cincin serta benda lainnya yang dapat mengundang perilaku
para remaja kita cenderung untuk mengkutinya. Para produsen produkpun
menyebarkan perangkap melalui iklan media baik cetak maupun elekstronik dengan
gambar dan teks yang telah direkonstruksi itu, sehingga membuat target sasaran
yang diincar semakin ketagihan dibuatnya
Kasus
pembahasan:
Apakah
iklan itu termasuk dalam budaya populer? Atau menciptakan budaya populer? Atau
merupakan representasi dari budaya populer? Diskusikan dalam kelompok Anda.
Dan menurut saya dampak dari sebuah
iklan ialah dapat menciptakan budaya popular terhadap suatu daerah atau Negara,
karena pengaruh dari iklan bisa mengubah pola pikir seseorang terhadap suatu
produk atau hal lainnya dimana jika banyak yang mengikuti akan menjadi sesuatu
yang membudaya bagi masyarakat.
Dan menurut
saya budaya popular ini sifatnya berubah rubah menurut jamanya dan bisa
terurang kembali pada jaman2 berikutnya, hal ini di sebabkan
perubahan-perubahan lingkungan ekstern dan intern yang mempengaruhinya.
Lingkungan eksternal meliputi budaya, kelas sosial, kelompok sosial, serta
keluarga. Sedangkan lingkungan internal meliputi motivasi, pengamatan,
pembelajaran, dan sikap.
Budaya
popular ini juga bisa terjadi karena orang melihat siapa endoser dari iklan
itu, makanya gak heran jika para pembuat iklan biasanya memakai jasa dari artis
yang sedang naik daun atau yang memiliki banyak massa.
Contoh
:
1. McD
mengubah pola konsumsi masyarakat dari masyarakat yang makan karena lapar
menjadi masyarakat yang makan karena hal itu keren. Sehingga memunculkan rasa
bangga terhadap diri seseorang jika bisa makan McD
2. Starbuck
mengubah pola masyarakat dimana orang yang biasanya Minum kopi hanya untuk
menghilangkan ngantuk dan biasa dilakukan dirumah, kantor, dan warkop di
pinggir2 jalan. Menjadi masyarakat yang meminum kopi di starbuck untuk sekedar
nongkrong, gaya, atau bahkan bertemu klien.
Spinomenal's €6 No Deposit Bonus for UK 2021
ReplyDeleteSpinomenal is now available for €6 No Deposit Bonus and offers a variety of slots and table games. Get your €6 luckyclub Free Bonus now!