Friday, 13 July 2012

BUDAYA POPULER


BUDAYA POPULER
        Kata “Budaya Populer” merupakan penggabungan dari dua kata yaitu kata “Budaya”, dan yang satunya lagi “Populer”. Sementara kata Budaya dapat diartikan ”segala sesuatu untuk mengacu pada suatu proses umum perkembangan intelektual, spiritual, dan estetis” (Williams, 1983). Rumusan ini merupakan rumusan budaya yang paling mudah dipahami, dengan mengaitkan tentang perkembangan budaya Eropa Barat dengan merujuk pada faktor-faktor intelektual, spiritual, estetis seperti pernyataan para filsuf besar, seniman, dan budayawan terutama pada masa pasca era industrialisasi. Kata lain juga bisa berfungsi sebagai “pandangan hidup tertentu dari masyarakat, periode, atau kelompok tertentu” (Williams, 1983). Pernyataan ini menegaskan bahwa kebudayaan adalah pandangan hidup seseorang dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat, di mana pegangan hidup sebagai faktor pengendalian, bisa berwujudkan pada aturan-aturan tertentu yang diyakini dan disepakati bersama pada suatu masyarakat sebagai pedoman atau pegangan hidup dan juga terikat oleh aturan-aturan ritual tertentu. Sedangkan kata ”populer”, Williams memberikan ”empat makna yang mengandung pengertian yakni: (1) banyak disukai orang; (2) jenis kerja rendahan; (3) karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang; (4) budaya yang memang dibuat oleh orang untuk dirinya sendiri” (Williams, 1983). Dari dua pengertian kata diatas, maka terdapat suatu pengertian hasil penggabungan kata keduanya, hingga melahirkan definisi baru dan makna baru bernama ”Budaya Populer”. Istilah Budaya Populer dapat juga diterjemahkan dengan pengertian suatu aktifitas atau praktik-praktik sosial yang bisa menyenangkan orang dan disukai oleh banyak orang. Dalam perspektif kacamata industri budaya, budaya populer juga dinilai sebagai produk kapitalisme yang bersifat massal dan dikelola terus menerus oleh jejaring media di mana jarak jangkaunya hampir tak terbatas dan bahkan bisa menembus batas wilayah suatu negara. Dalam menjalankan fungsi industrinya, Institusi industri media perlu melakukan penerapan strategi khusus untuk menjaring massa, guna menjalankan ideologinya ”dalam upayanya bertahan hidup, seperti halnya, bisnis lain, media menciptakan beberapa kegiatan yang diperkirakan disukai, dan sekaligus dibutuhkan, masyarakat sebanyak-banyaknya” (Sapardi, 2009). Dalam kenyataannya media telah memfasilitasi atas tumbuh subur dan berkembangnya budaya populer di tengah masyarakat. Lihatlah beredarnya majalah-majalah yang ada di masyarakat kita, telah memuat keanekaragaman artikel tentang pola hidup dari bangsa-bangsa barat termasuk memuat foto-foto model pakain dan pernik-pernik penunjang gaya hidup ala kebarat-baratan mulai dari tas, kalung, sepatu, jam tangan, cincin serta benda lainnya yang dapat mengundang perilaku para remaja kita cenderung untuk mengkutinya. Para produsen produkpun menyebarkan perangkap melalui iklan media baik cetak maupun elekstronik dengan gambar dan teks yang telah direkonstruksi itu, sehingga membuat target sasaran yang diincar semakin ketagihan dibuatnya

Kasus pembahasan:

Apakah iklan itu termasuk dalam budaya populer? Atau menciptakan budaya populer? Atau merupakan representasi dari budaya populer? Diskusikan dalam kelompok Anda.
Dan menurut saya dampak dari sebuah iklan ialah dapat menciptakan budaya popular terhadap suatu daerah atau Negara, karena pengaruh dari iklan bisa mengubah pola pikir seseorang terhadap suatu produk atau hal lainnya dimana jika banyak yang mengikuti akan menjadi sesuatu yang membudaya bagi masyarakat.
Dan menurut saya budaya popular ini sifatnya berubah rubah menurut jamanya dan bisa terurang kembali pada jaman2 berikutnya, hal ini di sebabkan perubahan-perubahan lingkungan ekstern dan intern yang mempengaruhinya. Lingkungan eksternal meliputi budaya, kelas sosial, kelompok sosial, serta keluarga. Sedangkan lingkungan internal meliputi motivasi, pengamatan, pembelajaran, dan sikap.
Budaya popular ini juga bisa terjadi karena orang melihat siapa endoser dari iklan itu, makanya gak heran jika para pembuat iklan biasanya memakai jasa dari artis yang sedang naik daun atau yang memiliki banyak massa.
Contoh :
1.      McD mengubah pola konsumsi masyarakat dari masyarakat yang makan karena lapar menjadi masyarakat yang makan karena hal itu keren. Sehingga memunculkan rasa bangga terhadap diri seseorang jika bisa makan McD
2.      Starbuck mengubah pola masyarakat dimana orang yang biasanya Minum kopi hanya untuk menghilangkan ngantuk dan biasa dilakukan dirumah, kantor, dan warkop di pinggir2 jalan. Menjadi masyarakat yang meminum kopi di starbuck untuk sekedar nongkrong, gaya, atau bahkan bertemu klien.

1 comment:

  1. Spinomenal's €6 No Deposit Bonus for UK 2021
    Spinomenal is now available for €6 No Deposit Bonus and offers a variety of slots and table games. Get your €6 luckyclub Free Bonus now!

    ReplyDelete