PENDAHULUAN
Setiap
hari kita melihat iklan sengaja atau tidak sengaja. Coba saja perhatikan dari
bangun tidur kita sudah terkena terpaan iklan, seperti suara iklan di TV atau
radio, tukang sayaur meneriakkan dagangannya, termasuk juga tukang roti dan
tukang koran. Setelah kita siap untuk melaksanakan aktivitas, di jalan pun kita
melihat dan mendengar iklan, seperti spanduk, billboard, papan nama sebuah
toko/supermarket.
Lalu
iklan itu sebenarnya apa? Apakah iklan sama dnegan periklanan? Apa kaitan
periklanan dan iklan dnegan komunikasi serta pemasaran?
Pada
awal pertemuan ini akan dibahas mengenai iklan, periklanan dan kaitannya dnegan
komunikasi dan pemasaran.
PENGERTIAN IKLAN
Otto
Klepper, seorang ahli periklanan terkenal merupakan orang yang berjasa besar
dalam meruntut asal muasal istilah Advertising. Dalam bukunya berjudul
Advertising Procedure, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa
latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak
lain. Jadi pengertian seperti ini sebenarnya tidak ada ubahnya dnegan
pengertian komunikasi sebagaimana halnya dalam ilmu komunikasi.
Istilah
iklan juga sering dinamai dengan sebvutan yang berbeda-beda. Di Amerika
sebgaimana halnya di Inggris, disebut dengan adbvertising. Sementara di
Perenacias disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara
berulang-ulang.
Sebenarnya
di Indonesia sendiri istilah iklan sering disenbut dengan istilah lain yaitu
advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa
aslinya yaitu bahasa Belanda dan
Perancis (reclame). Namun, sebutan kata iklan lebih sering digunakan diabnding
dngena istilah advertensi dan reklame.
Beberapa
ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut padng
komunikasi, murni periklanan, pemasaran dan ada pula yang memaknaia dalam
perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut membawa konsekuensi arah yang
berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung menekankan sbegai prosespenyampaian
pesan dari komunikator lkepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung
menenkankan pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan persuasive yang
disampaiakn melalui media khusus.Perspektif pemasaran lebih menekankan
pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran yaitu menjual produk. Sementara dalam
perspektif psikologi lebih menenkanaknaaspek persuasive pesan.
Beberapa
padnangan tentang penegertian iklan telah dituliskan , msial Dunn dan Barban
bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaiaka
lewat media dengan membayar ruang yang dipakainyua untujk menyampaiakn pesan
yang bersifat membujuk (persuasive) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga
non komersial maupun pribadi yang berkepentingan.
FUNGSI DAN PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
FUNGSI KOMUNIKASI
1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan.
2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan.
3. Dapat mengajarkan atau memberitahu sesuatu.
4. Dapat mengetahui dan mempelajari diri orang lain dan peristiwa
di lingkungannya.
5. Dapat mengenali diri sendiri.
6. Dapat memperoleh hiburan dan menghibur orang lain.
7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang.
8. Dapat mengisi waktu luang.
9. Dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap serta perilaku
kebiasaannya.
10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat,
bersikap atau berperilaku sebagaimana yang diharapkan.
Fungsi Komunikasi menurut William I. Gorden
1. Komunikasi sosial
:
- Pembentukan konsep diri
- Pernyataan
eksistensi-diri
- Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan
memperoleh kebahagiaan
2. Komunikasi ekspresif
3. Komunikasi ritual
4. Komunikasi instrumental
PRINSIP
DASAR KOMUNIKASI
1. Komunikasi adalah paket isyarat.
2. Komunikasi adalah proses penyesuaian.
3. Komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan.
4. Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer.
5. Rangkaian komunikasi dipunktuasi.
6. Komunikasi adalah proses transaksional.
7. Komunikasi tak terhindarkan.
8. Komunikasi bersifat irreversible.
PENGERTIAN IKLAN DAN PERIKLANAN
Definisi
tentang iklan dan periklanan dapat kita temui di hampir semua kepustakaan
tentang iklan, periklanan dan pemasaran. Namun drfinisi yang baku
di Indonesia
dapat dilihat dalam kitab Tata Krama dan Tata Cara Periklanan di Indonesia.
Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia dinyatakan bahwa :
‘Iklan
adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat
suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta
ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat’
Dari
definisi diatas jelas terlihat adanya empat unsur yang menentukan atau
membentuk suatu iklan, yaitu :
- Pemrakarsa
- Pesan
- Media
- Masyarakat
Penjabaran
definisi di atas ternyata sejalan dengan Model Komunikasi (Lasswell) yang
unsure-unsurnya adalah :
- Komunikator (Source)
- Pesan (Message)
- Media (Channel)
- Khalayak (Receiver)
Dengan
demikian jelas, bahwa ‘iklan’ merupakan pula suatu komunikasi. Ia melibatkan
produsen sebagai Komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsure Pesan,
media sebagai Saluran dan khalayak sebagai publik yang ditujunya.
Dengan
demikian, model komunikasinya menjadi :
Produsen
--------- Iklan ---------- Media ----------
Khalayak Sasaran
Para
praktisi periklanan Indonesia
juga menyatakan sepakat bahwa :
‘Periklanan
adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan’
Definisi
ini menyebutkan periklanan sebagai suatu proses
dan terdiri dari empat macam kegiatan, yaitu :
- Penyiapan (preparation)
- Perencanaan (planning)
- Pelaksanaan (execution)
- Pengawasan (control)
Telaah
atas pengertian ini menjadi sangat penting, karena ia akan menjelaskan adanya
prakondisi untuk dapat beriklan secara efektif dan efisien. Pertama, kita perlu
mengenal dulu Sasaran Khalayak-nya. Setelah itu kita menentukan Media yang akan
digunakan. Baru kita dapat merancang Pesan Iklan yang sesuai dengan kedua
prakondisi tersebut.
Kenyataan
itu pula yang menyebabkan perusahaan periklanan dalam memulai penyiapan pesan
maupun media periklanan selalu bekerja dari arah kebalikan proses (model)
komunikasi, yaitu : mengenali dulu khalayak sasaran, lalu memilih media yang
akan digunakan baru kemudian merancang pesan.
TENTANG
PERIKLANAN
Sumber ------------------- Produsen
Pesan ------------------- Iklan
Saluran ------------------- Media
Masyarakat ------------------- Khalayak
Dalam
disiplin komunikasi, iklan itu sendiri adalah jenis komunikasi yang informative
dan sekaligus persuasif
PERIKLANAN DALAM PEMASARAN
AN
Frey menyebutkan fungsi periklanan dalam pemasaran dengan istilah dua factor,
yakni sebagai :
- Penawaran
Iklan
menawarkan Produk, Merek, Kemasan, Harga, Layanan
- Metode dan Alat Menjual
Iklan
dapat dijadikan sebagai saluran Distribusi dan merupakan bagian dari Bauran
Promosi
Sedangkan
N Lazer & EJ Kelley menyatakan fungsi iklan dengan istilah tiga factor
yaitu sebagai :
- Bauran Produk dan Layanan
- Bauran Distribusi
- Bauran Komunikasi
Jerome
Mc Carthy mengistilahkan dengan 4 faktor
:
- Produk
- Harga
- Distribusi
- Promosi
Maximarketing
(Stan Rapp & Thomas Collins)
- Menjangkau Prospek
- Memaksimalkan Target (Prospek)
- Memaksimalkan Media (Media Baru)
- Memaksimalkan Kepercayaan (Pembuktian)
- Memperoleh Penjualan
d.
Memaksimalkan Pengenalan Produk
e.
Memaksimalkan Aktivasi
f.
Memaksimalkan sinergi
g.
Memaksimalkan keterkaitan
- Mengembangkan Hubungan
h.
Memaksimalkan Penjualan (pangsa Ingatan)
i. Memaksimalkan Distribusi
PERIKLANAN DALAM BAURAN 4-P
Disiplin
Pemasaran di Indonesia banyak menganut formulasi Jerome MC Carthy, yang membagi
unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix) dalam 4 faktor yang populer dengan
sebutan 4 P, yaitu :
- Product (Produk)
- Price (Harga)
- Place (Distribusi)
- Promotion (Promosi)
Unsur
Promosi disepakati pula, hanya terdiri dari 4 komponen dan membentuk pula suatu
bauran yang disebut Bauran Promosi (Promotion Mix), yaitu :
- Advertising
- Sales Promotion
- Publicity
- Personal Selling
PEMASARAN
BAURAN
BAURAN BAURAN BAURAN
PRODUK HARGA DISTRIBUSI PROMOSI
BAURAN PROMOSI
ADVERTISING PROMOSI PUBLIC PERSONAL
PENJUALAN RELATIONS SELLING
Dari
formulasi-formulasi tersebut jelas bahwa Periklanan adalah ‘cucu’nya Pemasaran
dan bahwa Promosi adalah ‘induk’nya Periklanan, bukan sebaliknya sebagaimana
seringkali dirancukan oleh para awam.
TUJUAN PERIKLANAN –Dalam 4P
Pada
dasarnya, tujuan akhir periklanan adalah
untuk merangsang/mendorong terjadinya penjualan (sales). Untuk mencapai tujuan
itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Jika hal-hal tersebut kita kaitkan
dengan formulasi 4-P, maka tujuan itu dapat dinyatakan dalam beberapa sub
tujuan. Misalnya, dalam kaitan :
- PRODUK
Untuk
memperkenalkan generic, merek, kemasan, mutu atau manfaatnya
- HARGA
Untuk
memberi pembenaran, sebagai pembanding, merangsang pembelian impulsive,
menawarkan peluang rabat
- DISTRIBUSI
Menginformasikan ketersediaan, pasokan, layanan
- PROMOSI
Memposisikan,
menonjolkan keunggulan, menawarkan alternatif/substitusi, cara baru penggunaan,
membangun citra.
TUJUAN PERIKLANAN – Umum
- Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan
- Memposisikan
- Mendorong prospek untuk mencoba
- Mendukung terjadinya penjualan
- Membina loyalitas
- Mengumumkan cara baru pemanfaatan
- Meningkatkan citra
Penetapan
tujuan dan pengukuran terhadap hasil periklanan umumnya dinyatakan dalam
tingkat ‘sadar kenal’ (awareness) yang diperoleh dari khalayak sasaran. Namun kita
tahu, bahwa konsepsi awareness sebenarnya adalah konsepsi tanggapan khalayak
(audience response) sesuatu symbol kognisi (antara lain pesan iklan). Dengan
lain perkataan, ia sebenarnya merupakan umpan balik. Bukan pengukuran suatu
‘dampak pesan’ atau kinerja yang akan kita rekayasa pada sesuatu pesan iklan.
Pengukuran
Tujuan Periklanan
Secara
sederhana, konsepsi relativitas (arah komunikasi dan arah penyiapannya)
periklanan dapat digambarkan jika kita akan melempar bola tennis ke suatu
dinding. Agar bola itu dapat memantul kembali, tentu kita perlu memberi tenaga
lemparan yang cukup. Konsepsi awareness
(sadar kenal) misalnya adalah pengukuran pantulan balik bola tennis itu.
Padahal, dalam praktek yang kita perlukan justru pengukuran beberapa tenaga
yang harus kita salurkan kepada bola tersebut agar ia memantul sejauh yang kita
inginkan. Jauh jatuhnya pantulan dari dinding itulah yang disebut audience
response (tanggapan khalayak) sedang tenaga lemparan kita pada bola itu adalah
creative impact (dampak pesan)
Sejalan dengan pemahaman tersebut,
maka logikanya, pengukuran creative impact sebagai salah satu tujuan periklanan
dapat pula dilakukan dengan mengaplikasikan teori-teori komunikasi atau
psikologi lainnya. Misalnya teori kognitif-afektif-konatif, AIDA, DAGMAR
ataupun Adaption Process.
Karena itu, dalam praktek, kita
sering mendengar pula beberapa bentuk pernyataan lain untuk tujuan periklanan
ini, yang peringkat intensitasnya menurut teori Hierarchy of Effect, dinyatakan
sbb :
- Mengenal (Awareness)
- Memahami (Knowledge)
- Menyukai (Liking)
- Mendahulukan (Preference)
- Meyakini (Conviction)
- Membeli (Purchase)
Fungsi dan Peran Periklanan
- Sumber informasi
Dengan
iklan dapat membantu masyarakat untuk memilih alternatif produk yang lebih baik
atau lebih sesuai dengan kebutuhannya
- Kegiatan Ekonomi
Periklanan
membuat para pelaku ekonomi tetap memproduksi dan memperdagangkan produk mereka
- Pembagi Beban Biaya
Periklanan
membantu terciptanya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga
menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut, dan
pada gilirannya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat.
- Sumber dana media
Periklanan
telah menunjang harga eceran atau langganan media surat kabar
- Identitas Produsen
Melalui
kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen
- Sarana Kontrol
Melalui
kegiatan periklanan, masyarakat dapat membedakan produk-produk sah dengan
tiruan.
KESIMPULAN TENTANG PERIKLANAN
·
Merupakan komponen integral dari Pemasaran
·
Salah satu metode Komunikasi Pemasaran
·
Lebih efektif jika didukung metode komunikasi
lain
·
Sangat membutuhkan pengenalan khalayak
·
Menjual harga, distribusi, promosi, layanan
& citra
·
Dapat membentuk sikap dan opini masyarakat
KLASIFIKASI IKLAN
Berdasarkan Target Audience
1.
Consumer Advertising
2.
Business Advertising
a.
Industrial Advertising
b.
Trade Advertising
c.
Profesional Advertising
d.
Agricultural (Farm) Advertising
Berdasarkan
Geografi
1.
International Advertising
2.
National Advertising
3.
Regional Advertising
4.
Local Advertising
Berdasarkan
Media Yang Digunakan
1.
Up The Line
2.
Below The Line
Berdasarkan
Fungsi/Tujuan
1.
Product vs Non Product Advertising
2.
Commercial vs Non Commercial Advertising
Pengertian Manajemen Periklanan
Suatu
sistem yang terdiri dari beberapa lembaga/organisasi yang saling berinteraksi
dan menjalankan peranan yang berbeda dalam proses periklanan.
Lembaga/organisasi
yang berinteraksi : pengiklan, biro iklan, perusahaan media, biro riset,
pemerintah, pesaing.
Bagan
Lembaga2
Lembaga2
Pengendali Pemberi
Jasa
Pemerintah PENGIKLAN Biro Iklan
Pesaing Media
Perusahaan
Jasa Riset/
Pemasaran
Pasar/
Perilaku pasar
Inti
dari system adalah pengiklan atau produsen pemasang iklan. Dalam pengambilan
keputusan khususnya yang berkaitan dengan rencana promosi atau pemasarannya
dipengaruhi oleh lembaga pengendali yaitu pemerintah, pesaing dan pasar.
Pemerintah : peraturan pemerintah yang mengatur dan
membatasi tata cara beriklan
Pesaing : Riset dan analisa
mengenai kampanye periklanan pesaing mempengaruhi strategi periklanan yang akan
dilancarkan.
Pasar : Pengetahuan yang luas dan
mendalam mengenai situasi pasar, pangsa pasar dan trend perilaku konsumen
mempengaruhi strategi perencanaan iklan.
Untuk
mewujudkan strategi kampanye periklanan, pengiklan membutuhkan biro iklan, media
dan perusahaan riset/pemasaran.
Biro
Iklan : memberikan jasa untuk
membantu merencanakan dan melaksanakan kampanye periklanan
Media : Membantu menyebarkan pesan-pesan
yang akan disampaikan pengiklan
Perusahaan
riset/pemasaran : membantu melakukan riset pasar untuk mengevaluasi iklan dan
mengetahui perilaku pasar.
Hubungan Pengiklan, Biro Iklan dan Media
Pengiklan Biro Iklan Media
Advertising Account Media Advertisement
Manager Executive Buyer Manager
Alasan Mengapa Perusahaan Beriklan
- Menyampaikan Informasi
- Menciptakan Brand Awareness
- Membentuk Citra
- Menciptakan Kepribadian pada suatu produk
- Membantu positioning merek di pasar
- Membantu menciptakan segmen baru di pasar
- Menarik konsumen baru
- Meningkatkan penggunaan suatu produk
- Mendidik masyarakat
Apa yang dapat
diberikan oleh perusahaan periklanan
- Full Service
Perusahaan
periklanan full service memberikan jasa
mulai dari perencanaan kampanye periklanan, persiapan, pelaksanaan dan
pengawasan dan evaluasi.
Lingkup
pekerjaan biro iklan full service :
-
analisa industri
-
analisa produk dan konsumen
-
analisa pasar
-
analisa sasaran konsumen
-
tujuan dan sasaran pemasaran
-
penetapan tujuan periklanan
-
strategi kreatif
-
strategi media
- Media Placement
Perusahaan
yang hanya memberikan jasa untuk membantu pengiklan memasang iklannya di media
- Creative Boutique
Memberikan
jasa untuk membantu dalam pembuatan kreatif iklan
- Below the line activities
Memberikan
jasa dalam kegiatan-kegiatan below the line seperti spanduk, brosur,
leaflet, dsb
- Account/client service department
Tugas
:
-
sebagai penghubung antara
klien/pengiklan dengan biro iklan
-
menerjemahkan kepentingan klien kepada dept
terkait di biro iklan (media, kreatif, produksi keuangan, riset)
-
menjadi ujung tombak dari biro iklan untuk
mempresentasikan kampanye periklanan
- Media Department
- Media Planning
Merencanakan
penjadwalan dan pemilihan media serta anggaran yang diperlukan
- Media Buying
Melaksanakan
& melakukan negosiasi pemesanan dan pembelian ruang/waktu media sesuai
rencana dari media planner dan disetujui klien
- Media monitoring/riset
Mengawasi
dan memonitor jadwal pemuatan /penayangan iklan sesuai pesanan
Memberikan
data-data yang diperlukan oleh media planner
- Creative Department
- Copywriting
Membuat
naskah iklan
- Art & visualisasi
Membuat
design dan visualisasi
- Produksi
Dari
workplan creative diproses melalui tahapan seperti pemotretan, separasi warna,
rekaman, shooting, dsb
Produksi
berarti menyelesaikan bentuk final iklsn berupa artwork dan memuatnya di media
- Riset
Memberikan
data-data yang diperlukan untuk perencanaan kampanye periklanan seperti
perkembangan pasar, perilaku konsumen, media
- Administrasi & Keuangan
Pengelolaan
administrasi dan keuangan biro iklan (tagihan & pembayaran)
MITRA KERJA BIRO IKLAN
- Media house
- Agen model/model
- production house
- pasca production house (editing, dubbing, special effect, dsb)
- Percetakan, perusahaan separasi warna
PENDAPATAN BIRO IKLAN
Menggunakan
system fee, biasanya mengenakan fee sebesar 15-30% dari pemesanan tempat di
media dan pembuatan materi kreatif
Hubungan Tripartit
Adalah
hubungan antara produsen (pengiklan), biro iklan dan media.
Dalam
Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, hubungan tripartite itu
diperluas menjadi hubungan antara perusahaan periklanan dengan :
- Konsumen
- Pengiklan
- Pemerintah
- Media
Kepustakaan
:
Russel,
J. Thomas & W. Ronald Lane,
Kleppner’s Advertising Procedure,
Twelfth
Edition, Prentice Hall International, Englewood
Cliffs, New Jersey,
1993.
Bovee,
L. Courtland, Thill, V. John, Dovel, P. George & Marian Burk Wood,
Advertising
Excellence, Mc Graw Hill, Inc, 1995
Sign-Up with EverydayFamily now and you will get stage based pregnancy and baby email newsletters, offers and weekly coupons as well as access to free baby samples, coupons, baby magazines & more.
ReplyDeleteNew Members are Enrolled to Win Free Diapers for a Whole Year!